BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian
masyarakat, baik masyarakat yang berada di kalangan kelas bawah atau pun
masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Sedangkan kegiatan produksi
membutuhkan input-input yang disebut factor produksi. Meskipun tidak terdapa
tkesepakatan baku tetapi fakto rproduksi biasanya terdiri atas alam, modal,
tenaga kerjadan kewirausahaan.
Seperti kita ketahui bahwa untuk dapat
melakukan kegiatan produksi, diperlukan faktor-faktor produksi, karena factor
produksi tidak dimiliki oleh rumah tangga perusahaan, berarti untuk penyediaan
factor produksi harus melalui jual beli factor produksi. Dari kebutuhan
tersebut terbentuklah pasar factor produksi.
Pasar factor produksi dalam ilmu ekonomi
diartikan keseluruhan penawaran dan permintaan faktor-faktor produksi yang
terdapat dalam suatu daerah / wilayah tertentu. Dalam pasar factor produksi ada
beberapa hal yang membedakan dengan pasar barang.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Mengetahui apa saja karakteristik pasar oligopoli ?
2.
Mengetahui faktor-faktor penyebab terbentuknya pasar oligopoli ?
3.
Mengetahui bagaimana keseimbangan oligopolis ?
4.
Mengetahui apa itu duopoli ?
5.
Mengetahui konsep-konsep dasar ?
6.
Mengetahui faktor-faktor penentu permintaan dan penawaran
terhadap faktor produksi ?
7.
Mengetahui bagaimana pasar tenaga kerja berstruktur persaingan sempurna, monopoli
(monopolistic labour market) ?
8.
Mengetahui apa itu monopsoni (monopsony), monopoli bilateral (bilateral monopoly), pasar tanah (land market) ?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini menjelaskan
tentang pasar oligopoli kita dapat mengetahui apa itu pasar oligopoli,
karakteristiknya seperti apa, faktor terbentuknya dan apa itu duo poli. Dan juga menjelaskan tentang pasar faktor produksi :
tenaga kerja dan tanah kita dapat mengetahui apa konsep dasarnya,
penentu penawar dan permintan terhadap faktor produksi, dan apa itu persaingan
sempurna dan monopoli, monopsoni (monopsony), monopoli bilateral (bilateral monopoly), pasar tanah (land market).
BAB
II
PEMBAHASAN
PASAR OLIGOPOLI
Struktur
pasar atau industri oligopoli adalah pasar (industri) yang terdiri dari hanya
sedikit perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk memengaruhi harga
pasar.
Seorang
oligopolis memperkirakan permintaan juga tergantung pada reaksi apa yang akan
dilakukan lawan-lawannya terhadap perubahan harga yang diambil.
A. Karakteristik Pasar Oligopoli
·
Hanya
Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number Of Firms)
Secara teoritis sulit sekali untuk
menetapkan berapa jumlah perusahan di dalm pasar, agar dapat dikatakan
oligopoli. Namun untuk dasar analisis biasanya julah perusahaan diasumsikan
kurang dari sepuluh. Dalam kasusu tertentu hanya terdapat dua perusahaan
(duopoli). Kekuatan perusaha-perusahan dalam industri dapat diukur dengan
menghitung rasio konsentrasi (concentration ratio). Rasio konsentrasi menghitun
beberapa persen output dalam pasar oligopoli dikuasai oleh
perusahaan-perusahaan yang dominan (empat sampai dengan delapan perusahaan).
·
Produk
Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Differentiated Product)
Dilihat dari sifat output yang
dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan antara persaingan sempurna
dengan monopoli. Perbedaan sifat output yang dihasilkan akan mempengaruhi
perilaku perusahaan dalam upaya mencapai kondisi optimal (laba maksimum). Jika
dalam pasar persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah output (output
strategy) untuk mengatur tingkat laba, dalam pasar monopoli hanya satu
perusahaan yang mampu mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar
oligopoli berbentuk persaingan antarperusahaan asalah persaingan harga (pricing
strategy) dan non harga (non pricing strategy).
Semakin besar tingkat diferensiasinya,
perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya.
Di luar unsur modal, rintangan untuk
masuk ke dalam industri oligopoli yang menghasilkan produk homogen lebih
sedikit, karena pada industri oligopoli dengan produk diferensiasi sangat
berkaitan dengan loyalitas konsumen terhadap produk (merek) tertentu.
·
Pengambilan
Keputusan Yang Saling Memengaruhi (Interdependence Decisions)
Keputusan perusahaan dalam menentukan
harga dan jumlah output akan
memengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms)maupun yang masih di luar industri (potential firms). Karenanya guna menahan
perusahaan potensial untuk masuk industri, perusahaan yang sudah ada menempuh
strategi menetapkan harga jual terbatas (limiting
prices), yang membuat perusahan menikmati laba super normal di bawah
tingkat maksimum.
·
Kompetisi
Non Harga (Non Pricing Competition)
Bentuk-bentuk kompetisi non harga antara
lain adalah pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi,
membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek, serta memengaruhi
perilaku konsumen.
B. Faktor –Faktor Penyebab
Terbentuknya Pasar Oligopoli
·
Efisiensi
Skala Besar
Teknologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam
proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai
bila output diproduksi dalam skala
sangat besar.
Tidak mengherankan jika dalam oligopoli
hanya terdapat sedikit produsen.
·
Kompleksitas
Manajemen
Struktur pasar oligopoli ditandai dengan
kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan
setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan
pesaing. Karena itu dalam industri oligopoli kemampuan keuangan yang besar saja
tidak cukup sebagian modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus
memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam
struktur industri yang pesaingnya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan yang
memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya
terdapat sedikit produsen.
C. Keseimbangan Oligopoli
Perusahaan
yang bergerak dalam pasar oligopoli disebut oligopolis (oligopolist). Sebagai produsen, keseimbangan terjadi bila laba
maksimum tercapai. Analisis keseimbangan oligopoli tidak menenkankan dimensi
waktu melainkan kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak bukan saja dilihat
dari kemampuan mengatur output dan
harga, tetapi juga kemampuan memprediksi perilaku pesaing. Karena itu
oligopolis akan mencapai keseimbangan jika perusahaan dapat melakukan apa yang
dapat dilakukan dan tidak mempunyai alasan lagi untuk mengubah jumlah output dan harga. Demikian juga para
pesaing.
D. Duopoli
Duopoli (duopoly)
adalah keadaan khusus di mana dalam pasar oligopoli hanya ada dua perusahaan.
Model ini dikembangkan untuk melihat lebih tajam interaksi antarperusahaan
dalam pasar oligopoli.
·
Model
Cournol (Cournot Model)
Duopolis tercapai bila biaya marjinal
adalah nol (MC = 0). Dengan pembuktian matematis, duopolis (apabila
masing-masing perusahaan tidak saling berinteraksi) akan mencapai keseimbangan
bila output masing-masing perusahaan
adalah separuh jumlah permintaan pada saat harga P=0.
Kondisi Laba
Maksimum
Oligopolis
Dengan MC=0
Masing-masing duopolis (perusahaan yang
beroprasi dalam pasar duopoli) mempunyai daya monopoli yang sama. Keputusan
jumlah output yang diproduksi duopolis berdasarkan asumsi bahwa output duopolis
yang satu (sainganya) sudah diputuskan dan tidak akan berubah.
Misalkan
permintaan pasar adalah :
Q=30-P
.................................................................................
(11.1)
Atau
P=30-Q
Di mana : Q=Q1+Q2
Maka penerimaan total duopolis yang
pertama (TR1) dan kedua (TR2) adalah jumlah output yang
dijual dikalikan harga jual.
TR1=P x Q1
=(30-Q) x Q1 ={(30- Q1+
Q2)} x Q1
=30Q1 - Q1- Q1 Q2
......................................................................................... (11.2)
Laba maksimum tercapai bila MR=0
MR= 30 -2 Q1- Q2 =0................................................................ (11.3)
Q1= 15 – ½ Q2 ...........................................................................
(11.4)
Persamaan (11.4) merupakan kura reaksi
V, karena menunjukkan bersarnya output yang diterapkan duo polis pertama
berdasarkan perkiraan output duopolis kedua. Dengan cara yang sama kita dapat
menurunkan kurva reaksi duopolis kedua (Q2).
Q2= 15-1/2 Q1 .............................................................................
(11.5)
Kedua kurva reaksi dapat digambarkan
dalam berikut ini.
Kedua duopolis akan mencapai
keseimbangan bila reaksinya sama (Q1 = Q2). Dengan
penyelesaian matematika sederhana, keseimbangan akan tercapai pada saat Q1
= Q2 =10 unit. Jika P= 30 – Q, naka harga keseimbangan adalah
20. Keseimbangan ini disebut keseimbangan cournot (cournot equilibrium) atau titik cournot (cournot point). Dalam keseimbangan cournot terjadi di titik C.
Pada titik cournot terjadi keseimbangan
yang stabil, setiap gerakan menjauhi titik itu akan didiorong untuk kembali ke
titik keseimbangan, dimana masing-masing menghasilkan 1/3 dari output total
industri. Model ini dapat dikembangkan untuk lebih dari dua perusahaan yang
bersaing. Apbila terdapat n perusahaa dalm industri, maka masing-masing
perusahaan akan menghasilkan 1/(n+1) dari output
total industri, atau secara bersama-sama mereka menghasilkan sebanyak
n/(n+1) dari output total industri.
·
Teori
Permainan (Game Theory) menjelaskan perilaku perusahaan
dalam pasar duopoli secara lebih realitis. Menurut teori ini duopolis tidak
selalu mengambil keputusan secara kompetitif, tetapi juga kerja sama (cooperatif). Strategi manapun yang
dipilih, dasar pertimbangannya adalah berapa besar hasil yang diperoleh (pay off).
Model
Dilema Narapidana (Prisoners’ Dilemma Model)
Menjelaskan sikap seseorang mengambil
keputusan dalam keadaan tidak dapat berkomunikasi dengan teman atau
lawannya.
PASAR FAKTOR PRODUKSI: TENAGA KERJA
DAN TANAH
A. Pengertian Pasar Faktor Produksi
atau Pasar Input
Kegiatan produksi ini akan dapat
berjalan dengan baik apabila faktor produksi yang dibutuhkan tersedia.
Keberadaan faktor-faktor produksi dapat diperoleh dari pasar faktor produksi.
Jadi pasar faktor produksi adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran
faktor-faktor produksi yang berupa alam (tanah), tenaga kerja, modal (uang),
dan pengusaha (entrepreneur). Penawaran faktor produksi berasal dari konsumen
dan permintaan faktor produksi berasal dari produsen, sehingga akan dihasilkan
output yang nantinya akan dijual kepada konsumen.
B. Macam-macam Pasar Faktor
Produksi/Pasar Input
Pasar input terdiri atas faktor-faktor
produksi yang meliputi pasar sumber daya alam (tanah), sumber daya manusia
(tenaga kerja), modal, dan pengusaha. Namun pada pembahasan makalah kali ini
hanya Pasar Faktor Produksi Tanah dan Tenaga Kerja.
C.
Pasar
Faktor Produksi Sumber Daya Alam/Tanah
Faktor produksi
tanah adalah semua kekayaan alam yang terkandung dalam tanah, lautan, dan udara
atau sering disebut sumber daya alam (natural resources). Jumlah tanah adalah
tetap atau penawarannya tetap atau penawarannya tetap, maka kurva penawaran
tanah bersifat inelastic sempurna (berbentuk garis lurus), sedangkan permintaan
akan tanah terus bertambah, sehingga harga tanah akan semakin meningkat. Bila
ditunjukkan dengan grafik akan tampak sebagai berikut.
|
Dari gambar di atas, dapat kamu lihat
bahwa dengan bergesernya kurva DD ke D’D’ dan D”D” maka harga/sewa tanah akan
mengalami kenaikan.
D. Pasar Faktor Produksi Tenaga
Kerja/Sumber Daya Manusia
Faktor produksi tenaga kerja adalah
semua tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, serta terdidik atau tidak
terdidik, atau sering disebut dengan sumber daya manusia (human resources) yang
melakukan kegiatan produksi barang/jasa. Sumber daya manusia yang berkualitas
akan dapat meningkatkan produktivitas.
Tenaga kerja yang akan digunakan dalam
proses produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai
dengan peningkatan jumlah penduduk. Permintaan tenaga kerja oleh suatu
perusahaan dipengaruhi beberapa faktor diantaranya sebagai berikut..
1) Kemajuan
teknologi yang dimiliki oleh suatu Negara.
2) Banyak
sedikitnya barang yang dihasilkan.
3) Tinggi
rendahnya laba pengusaha.
4) Adanya
investasi dari pengusaha.
Kurva
pada pasar faktor produksi tenaga kerja dapat digambarkan sebagai berikut.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pergeseran
kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi tenaga kerja.
Dari gambar terlihat bahwa kurva
penawaran tenaga kerja selalu bertambah sesuai dengan laju pertumbuhan
penduduk, sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan menjadi S1S1.. Seiring
dengan ditemukannya teknologi baru, pada kurva permintaan tenaga kerja
pertambahan penawarannya lebih besar daripada permintaan, sehingga upah (wage)
yang diberikan mengalami penurunan dari W menjadi W1.
E.
Faktor-faktor
Penentu Permintaan Terhadap Faktor Produksi (Input Demand Factors)
Beberapa faktor yang mempengaruhi
permintaan terhadap faktor produksi, yaitu sebagai berikut.
1. Harga
Faktor Produksi
Yang dimaksud dengan harga faktor
produksi adalah upah dan gaji untuk tenaga kerja atau sewa untuk barang modal
dan tanah. Jika faktor produksi bersifat normal, makin murah harganya, makin
besar jumlah yang diminta.
2. Permintaan
Terhadap Output
Makin besar skala produksi, makin besar permintaan
terhadap input.
3. Permintaan
Terhadap Faktor Produksi Lain
Bila tenaga kerja dan mesin mempunyai
hubungan komplemen, meningkatnya permintaan terhadap mesin meningkatkan
permintaan terhadap tenaga kerja.
4. Harga
Faktor Produksi Yang Lain
Permintaan terhadap suatu faktor
produksi akan meningkat, bila harga faktor produksi substitusinya makin mahal.
5. Kemajuan
Teknologi
Kemajuan teknologi dapat menambah atau
mengurangi permintaan terhadap faktor produksi. Jika kemajuan teknologi
meningkatkan pro- duktivitas maka permintaan terhadap faktor produksi
meningkat. Kemajuan teknologi dapat meningkatkan permintaan terhadap tenaga
kerja, bila kemajuan tersebut meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
F.
Penawaran
Faktor Produksi
1. Penawaran
Tanah
Penawaran tanah bersifat inelastic
sempurna, karena jumlah tanah terbatas. Apalagi bila dikaitkan dengan kriteria
kesuburan dan lokasi tanah.
2.
Penawaran Tenaga Kerja
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah
tenaga kerja yang dapat disedaiakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap
kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu.
a. Tradeoff
antara Kerja dan Waktu Luang
Tradeoff adalah situasi
dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal atau mungkin lebih,
mengorbankan salah satu aspek lain dengan kualitas yang berbeda. Penawaran
tenaga kerja muncul dari tradeoff antara waktu kerja dan waktu luang yang
dimiliki seseorang.
G.
Pasar
Tenaga Kerja berstruktur Persaingan Sempurna
Pasar
tenaga kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk mempertemukan
pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya penempatan dan atau
hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-pelaku
yang dimaksud disini adalah pengusaha, pencari kerja dan pihak ketiga yang
membantu pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling berhubungan.
a. Permintaan
Tenaga Kerja Dalam Model Satu Faktor Produksi Variabel (One Variable Input
Model)
Model
permintaan tenaga kerja dalam satu faktor produksi variable (one variable input
model) mengasumsikan hanya tenaga kerja yang dapat diubah-ubah jumlah
penggunaannya. Keputusan tenaga kerja oleh perusahaan ditentukan dengan
membandingkan biaya marjinal dan penerimaan marjinal dari penambahan satu
tenaga kerja. Biaya marjinal dari penambahan penggunaan satu tenaga kerja
adalah upah tenaga kerja karena posisi perusahaan adalah penerima harga.
Dalam
pasar tenaga kerja persaingan sempurna,kurva MPRLmerupakan kurva permintaan
perusahaan terhadap tenaga kerja. Perusahaan akan mencapai keseimbangan bila
MRPLsama dengan upah tenaga kerja(Diagram 12.4.a). Jika harga tenaga kerja
naik, perusahaan lebih selektif dalam menggunakan tenaga kerja. Hanya yang
produktivitasnya lebih tinggi dari kondisi awal yang dipekerjakan. Akibatnya
kesempatan kerja berkurang dari l* ke l1. Jika upah turun dibawah W*,
perusahaan menggunakan pekerja yang produktivitasnya lebih rendah, sehingga
kesempatan kerja meningkat dari l* ke l2.
b. Permintaan
Tenaga Kerja Dalam Model Beberapa Faktor Produksi Variabel (Multi Variables
Input Model)
Model ini yaitu
penambahan penggunaan tenaga kerja dapat diimbangi dengan penambahan faktor
produksi lainnya (mesin).
H.
Pasar
Tenaga Kerja Berstruktur Monopoli (Monopolistic Labour Market)
Tenaga kerja dapat memiliki daya
monopoli faktor produksi, misalnya dengan membentuk serikat pekerja. Dengan
daya monopoli, serikat pekerja dapat menentukan beberapa tingkat upah sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
I.
Monopsoni
(Monopsony)
Pasar monopsoni digambarkan sebagai
sebuah pasar yang hanya memiliki satu pembeli dan banyak penjual. Dalam pasar
tenaga kerja, hal ini bermakna hanya satu perusahaan yang membutuhkan jasa
pekerja, akan tetapi ada banyak sekali tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan.
J.
Monopoli
Bilateral (Bilateral Monopoly)
Pasar tenaga kerja monopoli bilateral
yaitu apabila para pekerja bersatu dalam serikat pekerja dan menghadapi satu
perusahaan yang membutuhkan tenaga mereka. Tingkat upah yang terjadi bisa lebih
tinggi/rendah dari pasar persaingan sempurna tergantung mana yang lebih kuat,
tenaga kerja atau perusahaan.
K.
Pasar
Tanah
David Richardo (ekonom Inggris abad 19)
adalah ekonom pertama yang membahas mekanisme penentuan harga sewa tanah untuk
pertanian. Menurutnya, harga sewa tanah sangat ditentukan oleh tingkat
produktivitas tanah. Makin produktif (subur), harga sewa tanah makin mahal.
BAB
III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pasar oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen
saja. Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar
seperti itu dinamakan duopoli.
Berdasarkan analisis diatas dapatlah disimpulkan bahwa dalam pasar
oligopoli dimana perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan diantara
mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami
perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah
ditetapkan pada permulaannya. Dan kemungkinan mengurangi persaingan dan
memperoleh untung yang tidak normal ini menimbulkan akibat yang kurang
menguntungkan.
Apabila
terjadi perang harga dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang akan
diuntungkan, sebaliknya jika produsen-produsen melakukan kerjasama maka
konsumen yang akan dirugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Pengantar ilmu ekonomi (mikroekonomi & makroekonomi)
edisi ketiga/prhatama rahardja, mandala manurung – jakarta : lembga pnerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar