BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Istilah dalam Pengertian Ekonomi, menurut bahasa yaitu berasal dari
bahasa Yunani yaitu Oikos berarti keluarga atau rumah tangga sedangkan Nomos
berarti peraturan atau aturan. Sedangkan menurut istilah yaitu manajemen rumah
tangga atau peraturan rumah tangga. Pengertian Ekonomi adalah salah satu bidang
ilmu sosial yang membahas dan mempelajari tentang kegiatan manusia berkaitan
langsung dengan distribusi, konsumsi dan produksi pada barang dan jasa.
Pada dasarnya, masalah ekonomi
yang selalu dihadapi oleh manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi
adalah jumlah kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan jumlah alat pemuas
kebutuhan manusia terbatas.
Ilmu ekonomi sering dikaitkan dengan uang. Kalau belajar ilmu
ekonomi harus bisa mengatur dan memiliki uang. Padahal seorang sarjana ekonomi
tidak harus kaya dan belum tentu dapat hidup hemat. Uang memang dipelajari
dalam ilmu ekonomi. Tetapi bukan satu-satunya materi studi. Bahkan uang hanya
sebagian kecil materi studi ilmu ekonomi. Tidak semua cita-cita atau keinginan
manusia dapat tercapai. Karena itu manusia harus berani menentukan pilihan.
Keputusan dalam menentukan pilihan, bukanlah pekerjaan mudah, sebab harus
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Karenanya manusia perlu belajar
bagaimana menentukan pilihan. Hal inilah yang dipelajari dan dibahas dalam ilmu
ekonomi.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian
ilmu ekonomi dan masalah-masalahnya ?
2.
Apa
pengertian barang dan apa saja macam-macamnya ?
3.
Apa
tujuan mempelajari ilmu ekonomi ?
4.
Bagaimana
metodologi dalam ilmu ekonomi ?
5.
Apa
saja ruang lingkup ilmu ekonomi ?
6.
Bagaimana
masalah permintaan dalam ilmu ekonomi ?
7.
Bagaimana
masalah penawaran dalam ilmu ekonomi ?
8.
Bagaimana
masalah harga keseimbangan dalam ilmu ekonomi ?
9.
Bagaimana
masalah surplus dalam ilmu ekonomi ?
C. Tujuan Masalah
1.
Untuk
mengetahui arti dari ilmu ekonomi dan masalah-masalahnya
2.
Untuk
mengetahui arti dari barang dan macam-macamnya
3.
Untuk
memahami tujuan dari mempelajari ilmu ekonomi
4.
Untuk
mengetahui metodologi ilmu ekonomi
5.
Untuk
memahami ruang lingkup kajian dalam ilmu ekonomi’
6.
Untuk
mengetahui masalah permintaan disikapi dalam ilmu ekonomi
7.
Untuk
mengetahui masalah penawaran disikapi dalam ilmu ekonomi
8.
Untuk
mengetahui masalah surplus disikapi dalam ilmu ekonomi
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Ilmu Ekonomi dan Masalahnya
Istilah dalam Pengertian Ekonomi, menurut bahasa yaitu berasal dari
bahasa Yunani yaitu Oikos berarti keluarga atau rumah tangga sedangkan Nomos
berarti peraturan atau aturan. Sedangkan menurut istilah yaitu manajemen rumah
tangga atau peraturan rumah tangga. Pengertian Ekonomi adalah salah satu bidang
ilmu sosial yang membahas dan mempelajari tentang kegiatan manusia berkaitan
langsung dengan distribusi, konsumsi dan produksi pada barang dan jasa.
Pada dasarnya, masalah ekonomi yang
selalu dihadapi oleh manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi adalah
jumlah kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan jumlah alat pemuas kebutuhan
manusia terbatas. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan
seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain, yaitu antara lain :
1.
Faktor fisik
2.
Faktor moral
3.
Faktor pendidikan
4.
Faktor ekonomi
5.
Faktor sosial budaya
Apabila membahas mengenai Pengertian Ekonomi,
secara otomatis akan membicarakan tentang ilmu ekonomi dimana ilmu ekonomi
merupakan sebuah ilmu kajian yang membahas dan mempelajari tentang ekonomi itu
sendiri. Secara umum, ilmu ekonomi dibagi menjadi dua yaitu ilmu ekonomi makro
dan ilmu ekonomi mikro. Metodelogi dalam Pengertian Ekonomi menggunakan metode
kuantitatif yaitu adanya pergerakan uang atau uang digunakann sebagai alat
tukar-menukar dalam masyarakat. Ekonomi mengkombinasi ilmu statistik, ilmu
matematika dan teori ekonomi.
Berikut adalah definisi ilmu ekonomi dari beberapa
ahli :
1.
J. S, ekonomi adalah salah satu sains praktikal tentang penagihan dan
pengeluaran.
2.
Adam Smith, ekonomi adalah penyelidikan yang berkaitan tentang keadaan dan
sebab adanya kekayaan negara.
3.
Abraham Maslow, ekonomi adalah salah satu bidang kajian yang mencoba
menyelesaikan masalah keperluan asas manusia melalui penggemblengan segala
sumber ekonomi yang ada dengan berdasarkan pada prinsip dan teori dalam suatu
sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.
Teori-teori mulai muncul
untuk mencoba mengidentifikasi masalah ekonomi apakah yang sebenarnya yang
dihadapi manusia di muka bumi ini. Secara umum ada dua buah teori umum yang
mencoba untuk menjelaskan permasalahan yang ada dalam ekonomi, yaitu pokok
masalah ekonomi secara klasik dan modern.
1. Pokok
Masalah Ekonomi Klasik
Pokok maslaah ekonomi klaskik
merupakan bahasan teori ekonomi klasik. Teori ini berdasarkan pemikiran Adam
smith, David Ricardo, dan Jhon Stuart Mill yang mendominasi pemikiran ekonomi
sampai tahun 1870-an. Teori ekonomi klasik melihat pentingnya masalah
ekonomi sebagai kesatuan dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi untuk
kesejahteraan (kemakmuran), dalam hal ini amat menekankan kekuatan pasar
sehingga menolak campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
Maslah
ekonomi klasik adalah ekonomi yang dilihat dari sudut pandang sederhana. Pada
dasarrnya pemikiran ini bertujuan pada satu hal, yaitu kemakmuran. Pemecahan
masalah ini adalah dengan melakukan apapun yang dianggap perlu agar kemakmuran
dpat dicapai. Yang disebut sebagai kemakmuran adalah situasi dimana semua
barang dan jasa yang dibutuhkan manusia telah tersedia. Apabila dirincikan
masalah ekonomi klasik dilihat dari segi produksi, distibusi, dan konsumsi
a. Masalah Produksi
Permasalahan produksi adalah
permasalahan bagaimana memproduksi semua benda (barang dan jasa) yang
dibutuhkan masyarakat banyak.
b. Masalah distribusi
Maslah
distribusi terletak pada bagamana supaya benda-benda pemuas kebutuhan bisa
sampai ke tangan konsusmen yang membutuhkannya. Seperti yang telah diketahui ,
barang dan jasa yang tidak sampai ke tangan konsumen yang tepat, tidak ada
nilai gunanya, dan tidak dpaat memuasakan kebutuhan.
c. Masalah
Konsumsi
Maslaah konsumsi menyangkut
masalah apakah benda pemuas kebutuahn yang diproduksi memang benda yang
dapat dimiliki oleh konsumen. Barang yang diproduksi haruslah barang yang
tepat, yaitu barang yang memang dibutuhkan, diinginkan, dan mampu dibeli oleh
konsumen.
2. Pokok Masalah Ekonomi
Modern
Pokok
permaslaaan ekonomi modern terangkum dalam dua kata kunci, kelangkaan dan
pilihan. Yang pertama menjadi penyebab yang kedua sehingga muncul empat
pertanyaan mendasar tentang what,
how, who, dan for whom tersebut.
Walaupun setiap masyarakat menghadapi pertanyaan yang sama, namun cara
mengatasinya berbeda. Perbedaan cara ini lah yang melahirkan sejumlah sistem
ekonomi.
Kita dapat
mendefinisikan empat maslaah fundamental perekonomian yang dihadapi setiap
masyarakat di era modern.
a. Apa (What)
Barang
dan jasa apa saja yang akan diproduksi dan dalam jumlah bera, harus
ditentukan. Dari sekian banyak barang dan jasa, manakah yang harus dipilih untuk
diproduksi!. Keputusan produksi tidak lagi hanya bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan, namun juga untuk menghasilkan keuntungan maksimum.
b. Bagaimana (How)
Dengan cara bagamana proses produksi
akan dilakukan? Apakah akan mendatangkankeuntungan yang besar? Apabila terdapat
barang modal berupa bangunan apakah akan dijadikan kantor atau gudang?
Bila terdapat sebidang tanah apakah akan digunakan? Ditanami padi,
jagung, atau tebu?.
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu harus
dijawab dengan bijaksana. Salah melakukan produksi akan berakibat pada
kerugiaa, Kelebihan atau kekurangan produksi juga dapat menimbulkan kerugian,
karena aktivitas produksi membutuhkan biaya.
Dengan cara bagaimana (who) proses produksi
akan dilakukan? Maksudnya adalah siapa yang akan melaksanakan, menggunakan
sumber daya apa saaja, dengan teknologi apa barang-barang tersebut
dihasilkan, dan seberapa besar skala produksinya. Hai ini dibutuhkan
dalam rangka penyesuaian perkembangan zaman. Beberapa faktor yang
terlibat dalam pengambilan keputusan ini yaitu:
– Pilihan kombinasi sumber daya yang digunakan
– Perencanaan
proses produksi untuk mendapatkan keuntungan
– Penentuan teknologi yang digunakan
– Pertimbangan
faktor eksternal: harga, perekonomian, suku bunga, biaya produksi, inflasi,
valuta asing dan lain-lain.
c. Siapa
pelaku Produksi (Who)
Di zaman modern, banyak pihak
yang bisa melakukan produksi seperti, pemerintah, swasta, atau koperasi. Inilah
salah satu modernisasi, yaitu spesialisasi. Spesialisasi berarti setiap pihak
memiliki keterampilan dan keahlian khusus yang tidak dimiliki pihak lain.
Pertimbangan mengenai pelaku produksi
merupakan hal yang penting karena setiap pihak memiliki kelebihan untuk
memproduksi lebih baik.
d. Untuk siapa (For Whom)
Untuk siapa (for whom) barang di
produksi apakah untuk segmen pasar tertentu, atau masyarakat umum.
B. Pengertian Barang
dan Macam-Macam Barang
Barang adalah
benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya atau untuk mengahsilkan benda-benda lain yag akan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Contoh : beras, buku, minuman, dll. Sedangkan barang ekonomi adalah barang yang
mempunyai kegunaan dan langka, yaitu jumlah yang tersedia lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah yang dibuthkan di masyarakat. Dengan demikian barang
ekonomi adalah barang yang terbatas jumlahnya (langka) dan memerlukan
pengorbanan untuk memperolehnya. Sedangkan
barang bebas adalah yang untuk memperoleh atau mendapatkannya tidak perlu
pengorbanan, oleh karena itu barang bebas tidak memiliki harga. Contoh : udara,
sinar matahari, dll. Maka barang bebas dapat disimpulkan sebagai barang yang
tersedia dalam jumlah melimpah (tidak langka) dan tidak memerlukan pengorbanan
untuk medapatkannya. Barang
akhir adalah barang yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi dan dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan mamsyarakat. Barang akhir dapat dibedakan
menjadi dua golonga yakni barang tahan lama misalnya mobil, motor, dll. Dan
barang tidak tahan lama misalnya buah-buahan, sayur, dll. Barang modal adalah
sebagian barang yang dihasilkan bukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
melainkan untuk menghasilkan barang-barang yang lain misalnya mesin, dll. Barang
antara adalah barang yang belum menjadi barang akhir dan masih akan diproses
lagi sebelum dapat digunakan oleh konsumen dinamakan barang antara misalnya
besi baja, tekstil, dll.
C. Tujuan Mempelajari Ilmu Ekonomi
1.
Memperbaiki cara berpikir yang membantu dalam pengambilan keputusan
2.
Memebantu memahami masyarakat
3.
Membantu memahami masalah-masalah internasional (global)
4.
Bermanfaat dalam membangun masyarakat demokrasi
D. Metodologi Ilmu
Ekonomi
a)
Teori
Ekonomi
Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan memberi
penjelasan dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati. Daya guna dan validasi
sebuah teori diukur dari kemampuan dan keakuratannya menjelaskan dan
memprediksi gejala-gejala yang diamati.
b)
Model
Ekonomi
Berdasarkan teori ekonomi, disusun teori ekonomi yang merupakan
pernyataan formal sebuah teori. Model ekonomi dapat dipresentasian secara
verbal (menggunakan kata-kata), diagramatis, dan matematis. Model yang baik
dilihat dari variabel yang digunakan. Variabel adalah ukuran yang niainya dapat
berubah dari waktu ke waktu dan dari observasi ke observasi. Dalam memilih
variabel-variabel untuk model, kita harus memperhatikan prinsip Ockam Razor,
yaitu detail-detail yang tidak relevan sebaiknya dikeluarkan dari model.
Cotoh model ekonomi yang baik adalah Model Siklus Lingkaran Kegiatan Ekonomi atau Circular Flow of Ekonomic
Actifity. Model ini menjelaskan bahwa kesibukan pabrik-pabrik, antrian
panjang pekerja, dan aktivitas ekonomi di dunia nyata sebenarnya hanya proses
pertukaran sumber daya yang dimiliki masyarakat (rumah tangga) dngan yang
dimiliki sektor perusahaan (dunia usaha). Model ini dikatakan baik, sebab
dengan menggunakan unsur-unsur sederhana kita mampu memahami dunia nyata.
Dari model siklus lingkaran kegiatan ekonomi kita melihat interaksi
sektor rumah tangga dan dan sektor perusahaan, sebagai berikut.
Sektor rumah tangga memberikan faktor produksi yang dibutuhkan
dunia usaha untuk produksi, salah satunya kesediaan untuk bekerja ( tenaga
kerja). Terjadilah aliran penawaran faktor produksi (garis A). Atas
faktor-faktor produksi yabg diberikan, sektor perusahaan memberikan jasa,
misalkan upah dan gaji, sehingga terjadilah aliran penerimaan sektor rumah
tangga (garis B). Faktor-faktor produksi yang dibeli sektor perusahaan diproses
menjadi output berupa barang dan
jasa, yang dijual ke sektor rumah tangga. Terjadilah arus barang dan jasa
(garis C). Selain tenaga kerja, faktor-faktor produksi lainnya yang dimiliki
sektor rumah tangga adalah modal (diberi balas jasa berupa bunga atau dividen),
dan tanah (diberi sewa).
Sektor rumah tangga membeli barang yang ditawarkan sektor
perusahaan dengan menggunakan pendapatan mereka, terjadilah arus konsumsi
barang dan jasa yang merupakan arus pendapatan perusahaan (garis D).
c)
Metode
Deduktif dan Induktif
Dunia maya merupakan titik awal analisis ekonomi. Ada dua metode
analisis untuk mengambil kesimpulan tentang dunia nyata, yaitu metode deduktif
dan metode induktif.
Metode deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal
khusus berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara umum
disimpulkan bila harga suatu barang meningkat, permintaan tehadapnya menurun.
Dalam perkembangan selanjutnya metode ini tidak mampu lagi menjelaskan fenomena-fenomena
ekonomi. Misalnya, berdasarkan teori Adam Smith (klasik), perekonomian tidak
akan pernah mengalami masalah besar, karena ampuhnya mekanisme pasar tetapi
depresi besar (Great Depression) yang
melanda perekonomian dunia selama 1929-1933 mengubah kepercayaan itu. Salah
seorang ekonom yang dianggap merintis penggunaan metode induktif adalah John
Maynard Keynes, ekonom inggris yang menjadi bapak ilmu ekonomi makro. Dampak
positif dari metode induktif adalah meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi, yang
telah menghasilkan pemahaman-pemahaman baru dalam ilmu ekonomi, baik
mikroekonomi maupun makroekonomi.
d)
Ceteris
Paribus dan Fallacy of Composition
Model ekonomi merupakan penyederhanaan realitas ekonomi, karenanya
memiliki keterbatasan. Maksudnya, dalam analisis ekonomi (hubungan variabel),
harus didasari bahwa kesimpulan yang ditarik berdasarkan asumsi
variabel-variabel lain dianggap tidak berubah. Istilah fallacy of composition mengerti apa yang baik dalam skala kecil
belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan). Misalnya hidup hemat sangat
baik individu, tetapi jika seluruh individu hidup hemat, maka permintaan
aggregat rendah dan pertumbuhan ekonomi pun rendah.
e)
Ekonomi
Positif dan Ekonomi Normatif
Ketika mengamati kondisi nyata, pendekatan yang dilakukan adalah
ekonomi positif (positive economics). Pernyataan positif menerangkan hal-hal
yang akan terjadi dalam ekonomi. Sedangkan, ekonomi normatif adalah suatu
pandangan subjektif atau suatu value judgment. Pernyataan itu bukan
mengemukakan pendapat mengenai keadaan yang terjadi tetapi mengenai apa yang
sebaiknya harus terjadi. Pernyataan “Usaha menaikkan kesejahteraan masyarakat
harus dilakukan dengan berusaha agar tambahan pendapatan dinikmati secara
merata oleh seluruh golongan penduduk” adalah contoh pernyataan normatif.
E. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Dari definisinya, daya aplikasi ilmu ekonomi sangat luas. Di mana
ada masalah kelangkaan, di situ imu ekonomi dapat diterapkan. Proses alokasi
secara efisien di tingkat individu, perusahaan dan industri (kumpulan
perusahaan yang menghasilkan barang sejenis), dibahas dalam Teori Ekonomi Mikro. Indikator
efisiensi di tingkat mikro belum tentu baik untuk keseluruhan. Misalnya, agar
harga-harga produk industri rumah, sebaiknya teknologi yang digunakan padat
modal. Indikator efisiensi makro lebih kompleks dibanding mikro. Ada empat
ukuran efisiensi yang biasa digunakan dalam buku teks ekonomi makro: Output (GNP) dan Pertumbuhan (growth), Kesempatan Kerja (employment), Stabilitas Harga (price stability), dan Stabilitas Kurs (exchange rate stability).
a)
Teori
Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro, sesuai dengan namannya (mikro), dapat diartikan
sebagai ilmu ekonomi kecil. Teori ekonomi mikro
dapat diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai
bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian“.
Ada beberapa aspek yang dianalisis teori ekonomi mikro, tiga aspek penting diantarannya adalah sebagai
berikut.
1)
Interaksi
di Pasar Barang
Dilihat dari padangan ekonomi mikro,
suatu perekonomian merupakan penggabungan dari berbagai jenis pasar barang.
Oleh sebab itu untuk mengenal corak kegiatan suatu perekonomian kita antara
lain perlu memperhatikan corak operasi suatu pasar. Melalui interaksi antara
penjual dan pembeli, pasar akan menentukan tingkat harga suatu barang dan
jumlah barang dan diperjualbelikan.
2)
Tingkah
Laku Pembeli dan Penjual
Dalam analisis ini teori ekonomi
mikro bertitik tolak dari dua asumsi. Asumsi pertama: para pembeli
dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi mereka secara rasional; kedua:
para pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang mungkin dinikmatinnya,
sedangkan para penjual berusaha mengasumsikan keuntungan yang akan diperolehnya
dari kendala-kendala yang dimilikinya.
3)
Interaksi
di Pasar Faktor Produksi
Individu-individu dalam perekonomian
adalah pemilik faktor-faktor produksi mereka menawarkan faktor-faktor produksi
tersebut untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan selanjutnya akan digunakan
guna membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Sebaliknya, penjual-penjual
membutuhkan faktor-faktor produksi untuk memproduksikan barang dan jasa. Oleh
sebab itu mereka akan menjadi pembeli faktor-faktor produksi.
b)
Teori
Ekonomi Makro
Teori
ekonomi makro menganalisis keseluran kegiatan perekonomian, bersifat global, dan
tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam
perekonomian. Ada beberapa aspek yang akan dianalisis, antara lain sebagai
berikut :
1)
Penentuan
Tingkat Kegiatan Perekonomian Negara
Dalam hal ini menganalisis mengenai
sampai sejauh mana suatu perekonomian akan mengahasilkan barang dan jasa.
Tingkat kegiatan perekonomian ini ditentukan oleh pengeluaran agregat dalam
perekonomian, yang meliputi : pengeluaran rumah tangga atau konsumsi rumah
tangga, pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan atau investasi,ekspor
dan impor. Analisis dalam ekonomi makro juga memperhatikan harga-harga dan
pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap pengeluaran agregat.
2)
Pengeluaran
Agregat
Masalah akan timbul apabila
pengeluaran agregat tidak menyampaikan tingkat yang ideal. Idealnya pengeluaran
agregat mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja
penuh (full employment) tanpa
menilmbulkan inflasi meskipun, dalam praktiknya tujuan ini sulit dicapai.
3)
Mengatasi
Pengangguran dan Inflasi
Perekonomian tidak dapat secara
otomatis mengatasi masalah pengangguran dan inflasi. Tindakan pemerintah
diperlukan untuk mengatasinya, yaitu melalui serangkaian kebijakan, kebijakan
moneter, dan kebijakan fiskal. Kebijakan moneter adalah langkah-langkah
pemerintah dalam mempengaruhi jumlah uang beredar (money supply) atau mengubah suku bunga dengan tujuan untuk
mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi. Sedangkan kebijakan fiskal adalah
langkah-langkah pemerintah mengubah struktur dan jumlah pajak serta
pengeluarnya dengan maksud memperengaruhi tingkat kegiatan perekonomian.
F. Permintaan
a.
Pengertian
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu
barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Supaya lebih
akurat kita memasukkan dimensi geografis, misalnya ketika berbicara tentang
permintaan pakaian di Jakarta, kita pasti berbicara tentang berapa jumlah
pakaian yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dalam satu periode waktu
tertentu, per bulan atau per tahun, di Jakarta.
b.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi
·
Harga
barang itu sendiri
·
Harga
barang lain yang terkait
·
Tingkat
pendapatan per kapita
·
Selera
atau kebiasaan
·
Jumlah
penduduk
·
Perkiraan
harga di masa mendatang
·
Distribusi
pendapatan
·
Usaha-usaha
produsen meningkatkan penjualan
c.
Fungsi
Permintaan
Fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan
dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan
fungsi permintaan, maka kita dapat mengetahui hubungan antara variabel tidak
bebas(dipendent variable) dan
variabel-variabel bebas(independent
variables).
Dalam bentuk persamaan matematis:
Dx=f(Px,Py,Y/cap,sel,pen,Pp,Ydist,prom)
Keterangan:
Dx = Permintaan barang X
Px = Harga X
Py = Harga Y(,Y/cap,sel,pen,Pp,Ydist,prom)
d.
Skedul
dan Kurva Permintaan
Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara
harga suatu barang dengan tingkat permintaan barang.
a.
Kasus
Pengecualian
Sebelumnya kita telah menjelaskan
tentang hukum permintaan. Adakalanya hukum permintaan tidak berlaku, yaitu
kalau harga suatu barang naik justru permintaan terhadap barang tersebut
meningkat. Paling tidak ada tiga kelompok barang dimana hukum permintaan tidak
berlaku.
1)
Barang
yang Memiliki Unsur Spekulasi
Contohnya
emas, saham, dan tanah(di kota). Barang-barang itu dapat menyebabkan orang akan
menambah pembeliannya pada saat harga naik, karna ada unsur spekulasi untuk
mendapatkan keuntungan.
2)
Barang
Prestise
Barang
yang dapat menambah prestise seseorang yang memilikinya, yang umumnya berharga
mahal sekali. Kalau barang tersebut naik harganya, boleh jadi menyebabkan
permintaan terhadap barang itu meningkat, karena bagi orang yang membelinya
merasa gengsinya naik. Contohnya adalah mobil mewah, lukisan dari pelukis
terkenal, atau barang-barang antik.
3)
Barang
Giffen
Untuk
barang giffen, apabila harganya turun maka jumlah barang yang diminta pun akan
berkurang. Hal ini disebabkan karna efek pendapatan yang negatif dari barang
giffen lebihbesar daripada naiknya jumlah barang yang diminta. Dalam hal ini,
apabila suatu barang harganya turun, maka pendapatan nyata konsumen bertambah.
Pendapatan nyata adalah pendapatan yang berdasarkan daya beli, artinya sudah
memperhitungkan faktor kenaikan atau penurunan harga. Pendapatan yang belum
memperhatikan faktor perubahan harga dinamakan pendapatan nominal atau money income.
G. Penawaran
Penawaran
adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada bebrbagai
tingkat harga selama satu periode waktu tertentu.
Hukum Penawaran :
“Semakin tinggi harga suatu barang,
semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.
Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang
tersebut yang ditawarkan.”
Faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran:
1) Harga
barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan
menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum
penawaran.
2) Harga
barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang
akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat
dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu
barang berkurang, atau sebaliknya.
3) Harga
faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan
memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang
nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke
industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.
4) Biaya
produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila
biaya produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya,
berarti penawaran barang berkurang.
5) Teknologi
produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan
menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran
barang.
6) Jumlah
pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak,
maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
7) Tujuan
perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil
produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan
kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat
produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.
8) Kebijakan
pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi
komoditas impor menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut
dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.
Kurva Penawaran : Suatu
kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan
jumlah barang tersebut yang ditawarkan. yang dimana apabila jumlah sesuatu
barang yang sanggup ditawarkan oleh pada suatu tingkat harga dan tempo masa
tertentu.
Gambar Kurva Penawaran :
Kesimpulan dari gambar di atas: Pada kurva penjualan
beras terlihat bahwa garis bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Yang artinya
Semakin tinggi harga, maka semakin banyak pula jumlah barang yang ditawarkan.
Pada kurva penawaran dapat mengalami pergeseran hal ini
disebabkan karena adanya faktor-faktor yang memengaruhi kurva penawaran itu
sendiri. Pergeseran kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan
atau sebaliknya (arah kiri).
Apabila kurva penawaran bergeser ke arah kanan
mengartikan bahwa jumlah penawaran pada barang tersebut mengalami kenaikan.
Namun sebaliknya apabila arah pergeseran mengarah ke kanan maka jumlah
penawaran mengalami penurunan.
Contoh Kurva penawaran
yang mengalami perubahan :
Keterangan :
S1 = Jumlah penawaran
setelah kenaikan harga
S = Jumlah penawaran
sebelum kenaikan harga
Dari perubahan tersebut
dapata diambil kesimpulan : Pada grafik diatas menunjukkan kurva penawaran S
bergeser ke arah kiri menjadi S1. Hal ini terjadi pada kurva penawaran beras
sebagai akibat dari meningkatnya harga bibit & pupuk.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor
yang dulu dianggap tetap/sementara, akan merubah jumlah penawaran sekaligus
menggeser kurva penawaran.
H. Surplus Ekonomi
Surplus
adalah jumlah yang melebihi hasil biasanya; berlebihan ; sisa. Apabila harga
ekuilibrium itu kita bandingkan dengan semua kemungkinanharga pada kuurve permintaan dan semua kemungkinan harga pada kurve penawaran
terdapat suatu hubungan yang menarik. Untuk menjelaskannya kitakutip posisi harga ekuilibrium Seorang konsumen yang hanya berani membeli harang
bila harganya lebih rendahdari E, misalkan dicerminkan oleh titik R pdda kurve
D, dia tidak dapat ikut sertadalam transaksi jual-beli di pasar yang harganya
ternyata lebih tinggi.Akan tetapi bila seorang konsumen lain karena seleranya,
atau pendapatannya atausebab lain bersedianya membeli dengan harga lebih tinggi
(meskipun sebagaiakibatnya kuantitas yang dibelinya menjadi lebih sedikit)
misalnya dicerminkanoleh titik T, kenyataan bahwa harga yang terjadi di pasar
adalah di bawah T (yaituE) merupakan "keuntungan" baginya.Sebaliknya
bagi produsen. Bagi sementara produsen yang hanya bersedia menjual barangnya
bila harga lebih tinggi dari harga ekuilibrium (keseimbangan) misalnyatitik U, maka kenyataan bahwa harga yangterjadi
adalah lebih rendah yaitu titik E
maka produsen ini tidak akan ikut serta dalam transaksi jual beli di pasar. Hal
inidapat disebabkan karena cara kerja yang tidak efisien sehingga harga pokok
barangyang ditawarkan sangat tinggi.Bagi golongan produsen yang karena
keunggulan dalam pengelolaannya sehinggamampu dan bersedia menjual barangnya
dengan harga di bawah E misalnya titik W,kenyataan bahwa harganya adalah lebih
tinggi (yaitu E) memberikan keuntungan.
Istilah surplus dalam ilmu ekonomi adalah
sebagai berikut :
1. Surplus Produsen
Adalah
pendapatan tambahan yang diperoleh oleh seorang produsen dari penerimaan harga
suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang sebenarnya telah
dipersiapkan untuk ditawarkan. 2. Surplus Konsumen
Adalah
kepuasan atau kegunaan (utility) tambahan yang diperoleh konsumen dari
pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari harga yang konsumen
bersedia membayarnya.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dalam
kehidupan sehari-hari, ekonomi sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan, oleh
karenanya ekonomi merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Selain itu, ekonomi sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan dalam
suatu negara, apakah keadaan ekonomi yang baik atau semakin memburuk.
Secara
umum, dapat dikatakan bahwa Pengertian Ekonomi adalah sebuah bidang kajian ilmu
yang berhubungan tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat,
dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia. Karena itulah,
ekonomi merupakan salah satu ilmu yang berkaitan tentang tindakan dan perilaku
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berkembang dengan sumber daya
yang ada melalui kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sukirno Sudono, Mikroekonomi, edisi
ketiga. Kuala Lumpur: Aneka Publishing, 1993
2.
Slamat Dahlan, Manajemen Mikroekonomi,
edisi kelima. Jakarta : Penerbit FEUI, 2005
3.
Rahardja Prathama, Pengantar Ilmu Ekonomi, edisi
ketiga. Jakarta : Penerbit FEUI, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar