Resensi Novel Ayat Ayat Cinta 2
a. Judul
resensi : Kemurnian
Cinta Tantangan Dakwah dalam
balutan
Islam
b. Identitas
buku, meliputi
1. Judul
buku : Ayat
Ayat Cinta 2
2. Nama pengarang : Habiburrahman
El Shirazy
3. Tempat penerbitan
buku : Jakarta,
Penerbit Republika
4. Tahun
penerbitan : 31
November 2015
5. Tebal
buku : 13,5 x 20,5 cm
6. Jumlah halaman : vi+690 halaman
7. Harga
buku : Rp
90. 000, 00
Begitu kita mulai membaca noel ini kita akan disuguhkan bangunan
kuno nan klasik yang sangat apik digambarkan oleh Kang Abik yang sanagt khas
dengan novel novelnya. Fahri Abdullah kini bukan lagi menjadi seorang
mahasiswa. Ia sudah menjadi dosen. Dan hari itu ia bertugas untuk menggantikan
profesor Charlotte, salah satu dosen senior di universitas tersebut untuk
memberikan kuliah mengenai philologi.
Fahri ternyata setelah dinyatakan tidak bersalah pada kasus
Noura saat mereka di Mesir dulu kemudian menuntaskan S2 dan S3. Namun sayang,
kisah asmaranya bersama sang istri tercinta harus berakhir. Aisha pergi bersama
salah satu teman wanitanya yang berprofesi seorang jurnalis ke Palestina. Ia
ingin mempelajari dan melihat langsung bagaimana kehidupan masyarakat disana.
Fahri tidak bisa menemaninya karena ada ujian Doktoral. Setelah kepergian Aisha
hari itu, ia seperti hilang di telan bumi. Tak ada kabar berita, hanya ada satu
kabar buruk tentang teman wanita yang pergi dengannya ditemukan tewas
mengenaskan di negeri Palestina oleh kekejaman Israel.
Meski sedih namun Fahri masih berharap Aisha masih ada dan akan
kembali Alloh pertemukan dengannya. Dalam setia doa disepertiga malam Fahri
selalu berdoa agar iia bisa bertemu kembali dengan Aisha.
Sepeninggal istrinya, Fahri menyibukkan diri
dengan segala aktifitasnya. Dia pindah ke Edinburgh salah satu kota di kawasan
Britania raya, sebuah kota yang sangat diidamkan oleh istri tercintanya. Disana
dia mengajar, mengisi berbagai kajian, hingga menjalankan bisnis di berbagai
bidang selain itu Fahri menjalankan bisnis Aisha di Jerman hingga juga membuka
bisnis baru merambah ke bisnis butik dan kuliner.
Fahri mencoba
menenggelamkan dirinya dalam kesibukkan agar tidak terlarut dalam kesedihan
ditinggal Aisha. Dalam perjalanan kisahnya Fahri dipertemukan dengan beberapa
orang. Ia harus menjalin cerita dengan sebuah keluarga yang memiliki anak
berbakat bernama Keira dan Jason. Ia juga menjadi seorang tetangga yang baik
bagi seorang nenek bernama menek Catarina.
Pada awalnya keluarga ini bersikap sangat tidak nyaman pada Fahri
ini dikarenakan keluarga ini sudah terpengaruhi Islamophobia yang sedang
melanda Eropa termasuk Inggris sampai sampai dalam beberapa kesempatan mobilnya
mendapatkan coretan yang berisi penghinaan terhadap islam yang tak lain
dilakukan oleh Katarina.Fahri menanggapi semua itu dengan sabar dan terus
memohon pertologan pada Alloh.Toko makanannya juga sering dikuntiti oleh Jason
adik Katarina karena ia tidak betah jika berlama lama berada dirumah karena
ibunya selalu bertengkar dengan Katarina.
Kesabaran dan doa Fahri membuahkan hasil pertama tama ia bisa
menyadarkan Jason dari kebiasaannya menguntit di toko Fahri setelah itu ia diam
diam membiayai keinginan Katarina uintuk bersekolah music hingga Katarina
menjadi musisi besar di daratan Inggris butuh waktu lama bagi Katarria untuk
sadar bahwa orang yang paling berjasa dihidupnya adalah Fahri orang yang sangat
ia benci.
Aktifitas ukhrawi Fahri tetap berlanjut. Kecintaan Fahri akan
Alloh dan Rasulnya tercermin dari kegiatan sehari-harinya. Ia masih tetap menjalankan
tilawah dan muroja’ah alQuran sebagai dzikir tiap harinya, dia juga diminta
menjadi imam masjid di salah satu masjid terkenal di kawasan Britania raya.
Sampai suatu hari Fahri dipertemukan dengan seorang wanita
muslim dengan wajah rusak. Fahri menolongnya dan demi keamanan wanita tersebut
Fahri memintanya untuk tinggal di rumahnya selama mengurusi status kependudukan
wanita tersebut. Wanita itu bernama Sabina. Namun belakangan hari Sabina begitu
menunjukkan banyak kesamaan dengan Aisha. Dari mulai masakan, kepribadian,
keilmuan hingga perhatiannya. Namun terlalu sulit untuk Fahri mempercayai kalo
itu adalah Aisha, bukan hanya fisik yang berbeda, namun pita suara Sabina juga
jauh berbeda dengan istrinya.
Dalam beberapa kesempatan Fahri dipertemukan dengan suasana
akademik berupa debat terbuka. Dari mulai pembahasan bangsa Israel sebagai
bangsa pilihan Tuhan hingga pembahasan mengenai teori bahwa semua agama sama.
Fahri disana hadir untuk tidak diam, namun dengan keilmuannya ia menjabarkan
bagaimana sebenarnya Islam memandang hal tersebut. Kefasihannya menjabarkan
Islam membuatnya semakin terkenal hingga iapun ditawari untuk menjadi dosen di
Oxford University.
Kedekatan Fahri dengan keluarga Aisha telah mendorong bertemu
dengan Hulya sepupu Aisha, perlu waktu
bagi Fahri menerima kehadiran Hulya dihatinya. Meski awalnya sulit bagi Fahri
namun akhirnya Fahri mampu menerima kehadiran Hulya dalam kehidupannya hingga
ia memiliki seorang anak bernama Umar al Faruq.Sehari hari Umar al Faruq jika
tidak bersama Hulya ibunya pasti dengan Sabina diusia balita Umar sudah bisa
menghafal beberapa surat pendek dan doa harian ini tidak terlepas dari didikan
Sabina yang menyayangi umar layaknya anak sendiri.
Diwaktu inilah Katarina tahu bahwa orang yang paling berjasa
dalam karirnya selama ini adalah Fahri maka dalam sebuah kesempatan undangan
khusus Katarina ke rumah Fahri sekalian
memohon maaf atas perbuatannya selama ini bahkan ia merelakan dirinya untuk
Fahri yang tentu saja membuat hati Hulya cemburu.Namun Fahri melakukan semuanya
dengan tulus tanpa pamrih. Disisi lain Jason adik Katsrinsa Bisa menerima islam
hingga akhirnya ia memutuskan menjadi muallaf.
Sebuah kejadian yang tidak mudah diduga dan
diterka oleh pembaca terjadi di menjelang akhir cerita ini. Dalam sebuah
perjalanan pulang dari acara pertunjukan yang diisi oleh Katarina, Hulya yang
saat itu diajak menemani Katarina pertunjukan menjadi korban kejahatan yang
memaksanya harus masuk rumah sakit dan dari kejadian ini pula menyebabkan nyawa
Hulya tidak tertolong.Namun sebelum menemui ajalnya Hulya berpesan agar
wajahnya diangkat dan dicangkokkan pada Sabina,sebuah wasiat yang teramat berat
bagi Fahri karena jika amanat itu ia lakukan ia akan tetap melihat wajah istrinya
Hulya yang sangat ia cintai tapi pada orang yang berbeda.
Akhirnya wasiat istrinya ini dilakukan juga setelah Fahri
berkonsultasi dengan gurunya yang mengatakan tidak masalah jika amanat itu
dilaksanakan. Fahri dikejutkan dengan sebuah kenyataan atas kecurigaanya selama
ini pada Sabina yang nampak sangat mirip dengan istrinya Aisha meski dari wajah
dan suaranya sangat berbeda.Fahri tak sengaja menemukan fotonya dengan Aisha
ketika ia masuk ke kamar Sabina untuk sebuah urusan.
Kecurigaannya semakin meruncing hingga
akhirnya ia memberanikan diri melihat bahu Sabina apakah disana ada tanda yang
hanya ada pada Aisha dan alhasil ia teramat terkejut karena wanita yang selama
ini hidup bersama dia dan Hulya juga
merawat Umar Al Faruq anaknya tak lain adalah istrinya yang selama ini ia
cari-cari.
Setelah selasai pencakokkan wajah Hulya pada Sabina yang
sekaligus Aisha Fahri tidak menyuruh Sabina kembali ke rumah Fahri namun pada
sebuah rumah baru dan disanalah Fahri memaksa Sabina mengakui bahwa ia adalah
Aisha istrinya yang sangat ia cintai.Sabina Akhirnya mengaku bahwa ia adalah
Aisha.Keharuan antara dua orang yang saling mencintai inipun terjadi terurai
air mata kegembiraan yang tak tergambarkan.Disana pula Aisha menjelaskan kemana saja ia selama
ini dan bagaimana ia bisa lolos dari Israel dan menjelaskan juga kenapa
wajahnya bisa menjadi rusak seperti sekarang hingga bisa ke Edinburgh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar