KELOMPOK SOSIAL
- Faktor-faktor yang mendasari manusia berkelompok:
- Apakah yang di maksud dengan kelompok sosial:
- Bentuk-bentuk kelompok sosial menurut beberapa para ahli sosiologi
- Pengertian kelompok Teratur & Tidak Teratur (ciri-ciri, contoh, dll)
- Ciri-ciri atau karasteristik masyarakat kota & masyarakat desa.
- Faktor-faktor yang mendasari manusia berkelompok:
- Adanya persamaan senasib
- Tujuan yang sama
- Ideologi yang sama
- Musuh bersama
- Suku bangsa yang sama atau kelompok etnik
Kelompok sosial adalah:
Kelompok sosial (social group)
merupakan suatu himpunan atau suatu kesatuan-kesatuan manusia manusia yang
hidup bersama, yang disebabkan oleh adanya hubungan antara mereka yang
menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi dan adanya kesadaran
untuk saling tolong menolong. Soial group merupakan pengumpulan atau
agregasi yang teratur.
Bentuk-bentuk
kelompok sosial menurut para ahli:
- In Group dan Out Group
Summer membedakan antara in group
dan out group. In Group merupakan kelompok social yang dijadikan
tempat oleh individu-individunya untuk mengidentifikasikan dirinya. Out
Group merupakan kelompok sosial yang oleh individunya diartikan sebagai
lawan in Group. Contoh: Istilah “kita” atau “kami” menunjukkan adanya artikulasi
in group, sedangkan “mereka” berartikulasi out group.
- Kelompok primer dan sekunder
Charles
Horton Cooley
mengemukakan tentang kelompok primer yang ditandai dengan ciri-ciri saling
mengenal antara anggota-anggotanya, kerja sama yang erat dan bersifat
pribadi,interaksi sosial dilakukan secara tatap muka (face to face).
Kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang terdiri dari banyak orang, antara
siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga
sifatnya tidak begitu langgeng.
- Gemainschaft dan gesellschaft
Ferdinand
Tonnies
mengemukakan tentang hubungan antara individu-individu dalam kelompok sosial
sebagai Gemainschaft (paguyuban) dan gesellschaft (patembayan). Gemainschaft
merupakan bentuk-bentuk kehidupan yang di mana para anggota-anggotanya diikat
oleh hubungan batin yang murni, bersifat ilmiah, dan kekal. Contoh: keluarga,
kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dll. Gesellschaft (patembayan)
merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu (yang pendek)
atau bersifat kontraktual. Contoh: hubungan perjanjian perdagangan, organisasi
formal, organisasi suatu perusahaan, dll.
- Kelompok Formal dan Informal
J.A.A.
Van Doorn
membedakan kelomok Formal dan Informal. Kelompok Formal mempunyai peraturan
yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan
mereka, misalnya pemerintah memilih ketua, iuran anggota, dll. Kelompok
Informal tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu . Kelompok ini
terbentuk karena pertemuan berulang-ulang, misal kelompok dalam belajar.
- Membership group dan reference group
Robert
K. Merton
membedakan kelompok membership dengan kelompok reference.
Kelompok membership merupakan kelompok yang para anggotanya tercatat
secara fisik sebagai anggota, sedangkan kelompok reference merupakan
kelompok sosial yang dijadikan acuan atau rujukan oleh individu-individu yang
tidak tercatat dalam anggota kelompok tersebut untuk membentuk atau
mengembangkan kepribadiannya atau dalam berperilaku.
Kelompok
teratur dan tidak teratur:
Kelompok teratur merupakan kelompok
yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan anggota-anggotanya untuk
mengatur hubungan antarmereka. Ciri-ciri kelompok teratur:
- Memiliki identitas kolektif yang tegas (misalnya tampak pada nama kelompok, simbol kelompok,dll).
- Memiliki daftar anggota yang rinci.
- Memiliki program kegiatan yang terus-menerus diarahkan kepada pencapaian tujuan yang jelas.
- Memiliki prosedur keanggotaan.
Contoh
kelompok teratur antara lain berbagai perkumpulan pelajar atau mahasiswa,
instansi pemerintahan, parpol, organisasi massa, perusahaan, dll.
Kelompok tidak teratur merupakan
kelompok yang tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu. Kelompok ini
terbentk karena pertemuan yang berulang-ulang. Contoh kelompok belajar, klik,
dll. Menurut Soerjono Soekanto, klik adalah suatu kelompok kecil
tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok besar. Klik
ini ditandai dengan adanya pertemuan-pertemuan timbal balik antaranggota,
biasanya hanya bersifat “antara kita saja”.
Ciri-ciri
dan karateristik masyarakat kota dan masyarkat desa
Masyarakat Kota:
Ciri-ciri
masyarakat kota:
- Pengaruh alam terhadap masyarakat kota kecil
- Mata pencahariannya sangat beragam sesuai dengan keahlian dan ketrampilannya.
- Corak kehidupan sosialnya bersifat gessel schaft (patembayan), lebih individual dan kompetitif.
- Keadaan penduduk dari status sosialnya sangat heterogen
- Stratifikasi dan diferensiasi sosial sangat mencolok. Dasar stratifikasi adalah pendidikan, kekuasaan, kekayaan, prestasi, dll.
- Interaksi sosial kurang akrab dan kurang peduli terhadap lingkungannya. Dasar hubungannya adalah kepentingan.
- Keterikatan terhadap tradisi sangat kecil
- Masyarakat kota umumnya berpendidikan lebih tinggi, rasional, menghargai waktu, kerja keras, dan kebebasan
- Jumlah warga kota lebih banyak, padat, dan heterogen
- Pembagian dan spesialisasi kerja lebih banyak dan nyata
- Kehidupan sosial ekonomi, politik dan budaya amat dinamis, sehingga perkembangannya sangat cepat
- Masyarkatnya terbuka, demokratis, kritis, dan mudah menerima unsur-unsur pembaharuan.
- Pranata sosialnya bersifat formal sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
- Memiliki sarana – prasarana dan fasilitas kehidupan yang sangat banyak.
Karateristik
masyarakat kota:
- Anonimitas
Kebanyakan
warga kota menghabiskan waktunya di tengah-tengah kumpulan manusia yang
anonim.Heterogenitas kehidupan kota dengan keaneka ragaman manusianya yang
berlatar belakang kelompok ras, etnik, kepercayaan, pekerjaan, kelas sosial
yang berbeda-beda mempertajam suasana anonim.
- Jarak Sosial
Secara
fisik orang-orang dalam keramaian, akan tetapi mereka hidup berjauhan.
- Keteraturan
Keteraturan
kehidupan kota lebih banyak diatur oleh aturan-aturan legal rasional. (contoh:
rambu-rambu lalu lintas, jadwal kereta api, acara televisi, jam kerja, dll)
- Keramaian (Crowding)
Keramaian
berkaitan dengan kepadatan dan tingginya tingkat aktivitas penduduk kota.
Sehingga mereka suatu saat berkerumun pada pusat keramaian tertentu yang
bersifat sementara (tidak permanen).
- Kepribadian Kota
Sorokh,
Zimmerman, dan Louis Wirth menyimpulkan bahwa kehidupan kota menciptakan
kepribadian kota, materealistis, berorientasi, kepentingan, berdikari (self
sufficient), impersonal, tergesa-gesa, interaksi social dangkal, manipualtif,
insekuritas (perasaan tidak aman) dan disorganisasi pribadi.
Masyarakat Desa:
Ciri-ciri masyarakat pedesaan:
- Letaknya relatif jauh dari kota dan bersifat rural
- Lingkungan alam masih besar peranan dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat pedesaan
- Mata pencaharian bercorak agraris dan relatif homogen (bertani, beternak, nelayan, dll)
- Corak kehidupan sosialnya bersifat gemain schaft (paguyuban ddan memiliki community sentiment yang kuat)
- Keadaan penduduk (asal-usul), tingkat ekonomi, pendidikan dan kebudayaannya relatif homogen.
- Interaksi sosial antar warga desa lebih intim dan langgeng serta bersifat familistik
- Memiliki keterikatan yang kuat terhadap tanah kelahirannya dan tradisi-tradisi warisan leluhurnya
- Masyarakat desa sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebersamaan / gotong royong kekeluargaan, solidaritas, musyawarah, kerukunan dan kterlibatan social.
- Jumlah warganya relatif kecil dengan penguasaan IPTEK relatif rendah, sehingga produksi barang dan jasa relatif juga rendah
- Pembagian kerja dan spesialisasi belum banyak dikenal, sehingga deferensiasi sosial masih sedikit
- Kehidupan sosial budayanya bersifat statis, dan monoton dengan tingkat perkembangan yang lamban.
- Masyarakatnya kurang terbuka, kurang kritis, pasrah terhadap nasib, dan sulit menerima unsur-unsur baru
- Memiliki sistem nilai budaya (aturan moral) yang mengikat dan dipedomi warganya dalam melakukan interaksi sosial. Aturan itu umumnya tidak tertulis
- Penduduk desa bersifat konservatif, tetapi sangat loyal kepada pemimpinnya dan menjunjung tinggi tata nilai dan norma-norma ang berlaku.
Karakteristik masyakat pedesaan:
Menurut Landis,
terdapat beberapa karateristik masyarakat desa, a.l:
- Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk
- Para orang tua umumya otoriter terhadap anak-anaknya
- Cara berfkir dn sikapnya konservatif dan statis
- Mereka amat toleran terhadap ninlai-nlai budayanya sendiri, sehingga kurang toleran terhadap budaya lain
- Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif
- Memiliki sikap udik dan isolatif serta kurang komunikatif dengan kelompok sosial diatasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar