Jumat, 20 Mei 2016

Resensi Novel Ayat-Ayat Cinta 2



Resensi  Novel Ayat Ayat Cinta 2

Description: SINOPSIS NOVEL AYAT AYAT CINTA 2
a.    Judul resensi                      :           Kemurnian Cinta Tantangan Dakwah dalam
                                                          balutan Islam
b.   Identitas buku, meliputi    
1.   Judul buku                              :           Ayat Ayat Cinta 2
2.   Nama pengarang                     :           Habiburrahman El Shirazy
3.   Tempat penerbitan buku         :           Jakarta, Penerbit Republika
4.   Tahun penerbitan                    :                 31 November 2015
5.   Tebal buku                              :           13,5 x 20,5 cm
6.   Jumlah halaman                      :           vi+690 halaman
7.   Harga buku                             :           Rp 90. 000, 00


Begitu kita mulai membaca noel ini kita akan disuguhkan bangunan kuno nan klasik yang sangat apik digambarkan oleh Kang Abik yang sanagt khas dengan novel novelnya. Fahri Abdullah kini bukan lagi menjadi seorang mahasiswa. Ia sudah menjadi dosen. Dan hari itu ia bertugas untuk menggantikan profesor Charlotte, salah satu dosen senior di universitas tersebut untuk memberikan kuliah mengenai philologi.
Fahri ternyata setelah dinyatakan tidak bersalah pada kasus Noura saat mereka di Mesir dulu kemudian menuntaskan S2 dan S3. Namun sayang, kisah asmaranya bersama sang istri tercinta harus berakhir. Aisha pergi bersama salah satu teman wanitanya yang berprofesi seorang jurnalis ke Palestina. Ia ingin mempelajari dan melihat langsung bagaimana kehidupan masyarakat disana. Fahri tidak bisa menemaninya karena ada ujian Doktoral. Setelah kepergian Aisha hari itu, ia seperti hilang di telan bumi. Tak ada kabar berita, hanya ada satu kabar buruk tentang teman wanita yang pergi dengannya ditemukan tewas mengenaskan di negeri Palestina oleh kekejaman Israel.
Meski sedih namun Fahri masih berharap Aisha masih ada dan akan kembali Alloh pertemukan dengannya. Dalam setia doa disepertiga malam Fahri selalu berdoa agar iia bisa bertemu kembali dengan Aisha.
Sepeninggal istrinya, Fahri menyibukkan diri dengan segala aktifitasnya. Dia pindah ke Edinburgh salah satu kota di kawasan Britania raya, sebuah kota yang sangat diidamkan oleh istri tercintanya. Disana dia mengajar, mengisi berbagai kajian, hingga menjalankan bisnis di berbagai bidang selain itu Fahri menjalankan bisnis Aisha di Jerman hingga juga membuka bisnis baru merambah ke bisnis butik dan kuliner.
Fahri mencoba menenggelamkan dirinya dalam kesibukkan agar tidak terlarut dalam kesedihan ditinggal Aisha. Dalam perjalanan kisahnya Fahri dipertemukan dengan beberapa orang. Ia harus menjalin cerita dengan sebuah keluarga yang memiliki anak berbakat bernama Keira dan Jason. Ia juga menjadi seorang tetangga yang baik bagi seorang nenek bernama menek Catarina.
Pada awalnya keluarga ini bersikap sangat tidak nyaman pada Fahri ini dikarenakan keluarga ini sudah terpengaruhi Islamophobia yang sedang melanda Eropa termasuk Inggris sampai sampai dalam beberapa kesempatan mobilnya mendapatkan coretan yang berisi penghinaan terhadap islam yang tak lain dilakukan oleh Katarina.Fahri menanggapi semua itu dengan sabar dan terus memohon pertologan pada Alloh.Toko makanannya juga sering dikuntiti oleh Jason adik Katarina karena ia tidak betah jika berlama lama berada dirumah karena ibunya selalu bertengkar dengan Katarina.
Kesabaran dan doa Fahri membuahkan hasil pertama tama ia bisa menyadarkan Jason dari kebiasaannya menguntit di toko Fahri setelah itu ia diam diam membiayai keinginan Katarina uintuk bersekolah music hingga Katarina menjadi musisi besar di daratan Inggris butuh waktu lama bagi Katarria untuk sadar bahwa orang yang paling berjasa dihidupnya adalah Fahri orang yang sangat ia benci.
Aktifitas ukhrawi Fahri tetap berlanjut. Kecintaan Fahri akan Alloh dan Rasulnya tercermin dari kegiatan sehari-harinya. Ia masih tetap menjalankan tilawah dan muroja’ah alQuran sebagai dzikir tiap harinya, dia juga diminta menjadi imam masjid di salah satu masjid terkenal di kawasan Britania raya.
Sampai suatu hari Fahri dipertemukan dengan seorang wanita muslim dengan wajah rusak. Fahri menolongnya dan demi keamanan wanita tersebut Fahri memintanya untuk tinggal di rumahnya selama mengurusi status kependudukan wanita tersebut. Wanita itu bernama Sabina. Namun belakangan hari Sabina begitu menunjukkan banyak kesamaan dengan Aisha. Dari mulai masakan, kepribadian, keilmuan hingga perhatiannya. Namun terlalu sulit untuk Fahri mempercayai kalo itu adalah Aisha, bukan hanya fisik yang berbeda, namun pita suara Sabina juga jauh berbeda dengan istrinya.
Dalam beberapa kesempatan Fahri dipertemukan dengan suasana akademik berupa debat terbuka. Dari mulai pembahasan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan hingga pembahasan mengenai teori bahwa semua agama sama. Fahri disana hadir untuk tidak diam, namun dengan keilmuannya ia menjabarkan bagaimana sebenarnya Islam memandang hal tersebut. Kefasihannya menjabarkan Islam membuatnya semakin terkenal hingga iapun ditawari untuk menjadi dosen di Oxford University.
Kedekatan Fahri dengan keluarga Aisha telah mendorong bertemu dengan Hulya sepupu Aisha,  perlu waktu bagi Fahri menerima kehadiran Hulya dihatinya. Meski awalnya sulit bagi Fahri namun akhirnya Fahri mampu menerima kehadiran Hulya dalam kehidupannya hingga ia memiliki seorang anak bernama Umar al Faruq.Sehari hari Umar al Faruq jika tidak bersama Hulya ibunya pasti dengan Sabina diusia balita Umar sudah bisa menghafal beberapa surat pendek dan doa harian ini tidak terlepas dari didikan Sabina yang menyayangi umar layaknya anak sendiri.
Diwaktu inilah Katarina tahu bahwa orang yang paling berjasa dalam karirnya selama ini adalah Fahri maka dalam sebuah kesempatan undangan khusus Katarina  ke rumah Fahri sekalian memohon maaf atas perbuatannya selama ini bahkan ia merelakan dirinya untuk Fahri yang tentu saja membuat hati Hulya cemburu.Namun Fahri melakukan semuanya dengan tulus tanpa pamrih. Disisi lain Jason adik Katsrinsa Bisa menerima islam hingga akhirnya ia memutuskan menjadi muallaf.
Sebuah kejadian yang tidak mudah diduga dan diterka oleh pembaca terjadi di menjelang akhir cerita ini. Dalam sebuah perjalanan pulang dari acara pertunjukan yang diisi oleh Katarina, Hulya yang saat itu diajak menemani Katarina pertunjukan menjadi korban kejahatan yang memaksanya harus masuk rumah sakit dan dari kejadian ini pula menyebabkan nyawa Hulya tidak tertolong.Namun sebelum menemui ajalnya Hulya berpesan agar wajahnya diangkat dan dicangkokkan pada Sabina,sebuah wasiat yang teramat berat bagi Fahri karena jika amanat itu ia lakukan ia akan tetap melihat wajah istrinya Hulya yang sangat ia cintai tapi pada orang yang berbeda.
Akhirnya wasiat istrinya ini dilakukan juga setelah Fahri berkonsultasi dengan gurunya yang mengatakan tidak masalah jika amanat itu dilaksanakan. Fahri dikejutkan dengan sebuah kenyataan atas kecurigaanya selama ini pada Sabina yang nampak sangat mirip dengan istrinya Aisha meski dari wajah dan suaranya sangat berbeda.Fahri tak sengaja menemukan fotonya dengan Aisha ketika ia masuk ke kamar Sabina untuk sebuah urusan.
Kecurigaannya semakin meruncing hingga akhirnya ia memberanikan diri melihat bahu Sabina apakah disana ada tanda yang hanya ada pada Aisha dan alhasil ia teramat terkejut karena wanita yang selama ini hidup  bersama dia dan Hulya juga merawat Umar Al Faruq anaknya tak lain adalah istrinya yang selama ini ia cari-cari.
Setelah selasai pencakokkan wajah Hulya pada Sabina yang sekaligus Aisha Fahri tidak menyuruh Sabina kembali ke rumah Fahri namun pada sebuah rumah baru dan disanalah Fahri memaksa Sabina mengakui bahwa ia adalah Aisha istrinya yang sangat ia cintai.Sabina Akhirnya mengaku bahwa ia adalah Aisha.Keharuan antara dua orang yang saling mencintai inipun terjadi terurai air mata kegembiraan yang tak tergambarkan.Disana  pula Aisha menjelaskan kemana saja ia selama ini dan bagaimana ia bisa lolos dari Israel dan menjelaskan juga kenapa wajahnya bisa menjadi rusak seperti sekarang hingga bisa ke Edinburgh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar